Rabu, 16 Maret 2016

Leave a Comment

Dua Kolonel IRAN tewas di tangan Junud Daulah Islam

Dua Kolonel Iran; Daud Muradkhan dan Rehman Bahrami diumumkan oleh media militer Iran tewas ditangan tentara Daulah di Tadmor. @infois

Leave a Comment

Abu Abdu al Ansari (rahimahullah)

Sejarah selalu mengulangi dirinya sendiri. Akan ada Muhajirin yang akan berhijrah karena ALLAH seperti para Sahabat Nabi Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam. Dan akan ada pula Anshar seperti para Sahabat di Madinah.

Baru saja Abu Abdu Ansari syahid ketika terjadi serangan Rusia atas Mara'th Nouman.

Ia adalah seseorang yang pernah menjadi buronan Assad. Ia seorang mujahid yang pernah terluka dengan peluru di tenggorokannya. Setelah berbulan-bulan dirawat di rumah sakit ia muncul kembali.

Sejak saat itu, ia selalu membantu para Muhajirin yang datang dari berbagai belahan dunia demi membantu kelangsungan Jihad. Khususnya ia merupakan sahabat dekat para Mujahidin Maladewa. Cintanya bagi Muhajirin tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Hal itu terlihat ketika ia menangis setiap kali ada Muhajirin yang syahid. Ia senantiasa khawatir terhadap mereka dan selalu ringan tangan membantu mereka. Ia dikenal sebagai orang yang senang menghabiskan harta dan waktunya untuk membantu Jihad dan Muhajirin. Kata-kata takkan adil dalam menggambarkan kebaikan, kemurahan hati, dan kesabaran laki-laki ini. Ia telah menyiapkan banyak kuburan Muhajirin yang syahid.

Dikatakannya, selama zaman Assad ketika agama dihalang-halangi, ia mengajari anggota keluarganya dasar-dasar Islam dan tentang hijab wanita. Ketika ia bisa menggunakan kekayaannya dan menolong orang cedera, ia mulai mengemudi ambulans untuk membantu warga sipil.

Ketika Rusia menyerang kawasan padat penduduk di Mara'th Nouman yang menghantam rumah-rumah warga sipil, ia sedang mengemudi ambulans untuk menolong mereka. Dan kemudian Rusia menyerang posisi dimana ia berada sehingga Abu Abdu syahid.

Kerinduan yang lama ia pendam, dan ALLAH subhaanahu wa Ta’ala mengambil jiwanya ketika ia sedang menolong saudara-saudaranya.

Semoga ALLAH menerima amal baiknya dan mengampuninya. Semoga ALLAH mengganjarnya Jannatul Firdaus bersama Nabi Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam, para Sahabat, Siddiqin dan Syuhada. Aamiin.
Leave a Comment

Komandan YPG Rezgar Mardin berhasil dikirim ke neraka oleh Junud Dawlah di pedesaan Shaddadi

Komandan YPG Rezgar Mardin berhasil dikirim ke neraka oleh Junud Dawlah di pedsaan Shaddadi


Pasukan SWAT Irak tewas di tangan Junud Daulah Islam di Jabal Makhoul

Amir "Vijay" Kinani, seorang anggota Pasukan reaksi cepat dari pasukan khusus Iraq (SWAT) yang lebih dikenal perangai bancinya daripada aksi heroiknya di medan tempur saat ini sudah tewas ditangan tentara Daulah dipertempuran di Jabal Makhoul beberapa hari lalu.

Leave a Comment

INFO IS

Foto terbaru Shaikh Abu Umar Al Shishani dan Shaikh Abu Jihad Al Shishani Hafizahumallah bersama sama ikhwan lainnya duduk duduk nyantai dipinggir sungai Eufrat
by info IS

Minggu, 13 Maret 2016

Leave a Comment

Siyono Wafat Saat Diperiksa Densus 88, KH Arifin Ilham: Ingat, Ada Hari Pembalasan di Akhirat



KH Muhammad Arifin Ilham, pimpinan Majelis Zikir Az-Zikra merasa geram dengan tindakan brutal Detasemen Khusus (Densus) Antiteror Polri yang membuat Siyono, terduga teroris meninggal dunia saat dilakukan pemeriksaan.

“Astagfirulllah kembali tindakan zholim dilakukan Densus 88 terhadap umat mulia ini, berulang dan terus berulang dg dalih teroris langsung tangkap, tembak, siksa, bunuh tanpa hak bela, tanpa bukti, tanpa pengadilan, beginikah aparat yg baik itu, INI NEGARA HUKUM, ini teror untuk umat Islam,” tulis Arifin Ilham dalam fanpage Facebook miliknya, Ahad (13/3/2016).

Arifin Ilham melanjutkan, “Bukankah dg mudah menangkap lalu buktikan di pengadilan, bukan cara zholim seperti ini. Ayahanda presiden, ayahanda KAPOLRI, ayahanda komandan Densus 88, ayah ayah Wakil Rakyat, semua ayah bertanggung jawab dunia akhirat, jangan terus biarkan ketidakadilan ini, INI NEGARA HUKUM, mereka juga anak bangsa ini yg berhak mendapat perlindungan hukum, hak yg sama. Ingat! Tidak ada yang tidak dibalas pada Hari Pembalasan.”

Menurut Arifin Ilham, tindakan semena-mena Densus 88 ini adalah perbuatan dosa besar, karena membunuh mukmin yang tidak berdaya.

Kemudian Arifin Ilham menyitir ayat al-Qur’an dalam surat An-Nisa ayat 93, “Dan barang siapa yang membunuh seorang mu’min dg sengaja maka balasannya ialah Neraka Jahanam, ia kekal di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan melaknatinya serta menyediakan azab yang besar baginya.”

Untuk menguatkan Arifin Ilham pun mengutip Hadits Rasulullah yang diriwayatkan Imam Ahmad, "Segala dosa Allah dapat mengampuninya kecuali yang mati dalam keadaan kafir dan orang yang membunuh seorang mu’min dengan sengaja." * [Syaf/voa-islam.com]

Kamis, 03 Maret 2016

Leave a Comment

Mengenal Sebagian Sosok Syaikh Abu Muhammad Al-Adnani (Juru Bicara Daulah Islam) Islamic State (IS)

Syaikh Abu Muhammad Al-Adnani
Sebagian orang menganggap bahwa Para Petinggi Daulah Islamiyyah itu orang yang majhul (Tak Dikenal) Padahal jika mereka teliti, dan mau cari tau. Tentu mereka akan mendapatkannya akan tetapi mereka sudah tertutupi rasa dengkinya sehingga melontarkan ucapan yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya.

Saya kasih contoh : Orang yang sering mereka Anggap Majhul dalam Pergerakan Jihad Daulah Islamiyyah adalah Syaikh Muhammad Al Adnani yang mana saat ini beliau menjabat sebagai Juru Bicara Daulah Islamiyyah.

Taukah kalian wahai Para Dungu, Beliau - hafidzahullah - sebelum adanya Daulah Islamiyyah telah di kenal oleh Kalangan Jihadis karena trek recod beliau lebih luas di bandingkan kalian Para Komentator Yang Dungu. Di antara Kemuliaan Yang Allah Berikan kepada Beliau adalah :

1. Instruktur di kamp pelatihan militer Haditha pada masa Jamaah Tauhid wal Jihad.
2. Pemimpin kamp pelatihan militer Haditha dan dilantik oleh Syaikh Abu Mush’ab Az-Zarqawi.
3. Instruktur di kamp pelatihan militer Al-Jazira.
4. Syar’i (ulama pemegang otoritas) di Sektor Barat, Wilayah Anbar.

Hal diatas sebagaimana yang disampaikan oleh Syaikh Turki al-bin'ali dalam sebuah risalahnya Al-Lafzhu As-Sani min Tarjamah Al-‘Adnani.

Berfikirlah Wahai Para Keledai...!!

Dibandingkan Kalian, apa yang telah kau perbuat untuk islam? Dan sejauh mana pergerakan kalian dalam jihad global? Apa kalian hanya bisa komentar tanpa Bukti.

Oleh : Abu Maryam
Leave a Comment

Penjara-penjara Yang Di Bebaskan Oleh Daulah Islam

1.  Penjara Tadmur
Penjara Tadmur merupakan salah satu penjara paling besar, paling lama, dan paling mengerikan yang berada di kota Tadmur di Syam, dihancurkan oleh Daulah Islamiyyah secara total.

2.  Penjara Abu Ghuraib
Juga termasuk penjara paling tua dan terkenal dengan kejahatan tentara Amerika di sana. Daulah menyerangnya pada 2013 dan membebaskan lebih dari 500 tawanan dan membunuh hampir 120 tentara.

3.  Penjara Tasfirat
Berlokasi di Tikrit, diserang oleh Daulah pada Dzulqa'dah 1433 H dan membebaskan puluhan Ikhwah serta membunuh dan melukai hampir 80 tentara Shafawi.

4.  Penjara Badusy
Penjara terbesar kedua di Iraq di Huzairan, pada tahun 2014 Daulah berhasil menguasainya dan membebaskan hampir 1400 tawanan.

5.  Penjara Beiji
Daulah Islamiyyah menyergapnya dan menguasainya beserta gedung senjata yang ada di dalamnya serta membebaskan para tawanan.

6.  Penjara Anti-Terror di Ramadi
Dibebaskan oleh Daulah di saat pembebasan kota Ramadi dan melepaskan puluhan orang yang terdzalimi di sana.

7.  Penjara Al Khalish
Pada bulan mei 2015 Daulah Islam menyerangnya dan membebaskan sekitar 30 tahanan dan membunuh lebih dari 10 orang murtad.

8.  Penjara Taji
Daulah menyergapnya bersamaan dengan penjara Abu Ghuraib dengan cara menjebol temboknya dan membebaskan ratusan tahanan dan membunuh puluhan kaum murtad. (fb)
Leave a Comment

Bocah Palestina 12 Tahun Ini Disiksa Dan Dipenjara Tentara Zionis Laknatullah

Dima al-Wawi, nama ini disebut-sebut media Israel sebagai gadis teroris yang berusaha membunuh warga dan pasukan penjajah. Padahal dia hanya seorang gadis kecil Palestina 12 tahun tinggal bersama 10 bersaudaranya di rumah sederhana di kota Halhul, utara Hebron.

Israel menangkapnya dekat pemukiman yahudi Karme Tzur di Hebron dan dituding berusaha melakukan penikaman terhadap pasukan Israel tanpa ada bukti yang kuat.

Sejumlah lembaga HAM berusaha intervensi agar Dima dibebaskan namun Israel ngotot akan menyeretnya ke pengadilan militer untuk dihukum penjara 4,5 bulan dan membayar denda 8000 shekel. Jika benar-benar direalisasikan, Dima akan menjadi tawanan perempuan paling kecil di dunia.

Ibunda Dima, Ummu Rasyid al-Wawi menegaskan, anaknya masih dalam usia kanak-kanak yang suka bermain lari, lompat atau olah raga lain. Meski itu, Dima mengikuti berita Intifadhah dan menghafal nama-nama para syuhada dan bagaimana mereka gugur syahid. Ibunda Ummu Rasyid mengatakan, sangat jelas pengaruh para syuhada terhadap Dima.

Dima membawa gambar poster tawanan Muhammad el-Qiq dan mengatakan kepada ibundanya, “Mama, kalo dia gugur syahid, siapa lagi yang peduli dengan anak-anaknya? Siapa mengajak anak-anaknya merayakan hari raya jika ayahnya tak ada? Bagaimana Ramadhan tanpa ayah?”

Saat Dima Ditangkap

Pagi itu Dima pergi ke sekolah. Ibundanya tak terpikir apapun. Siang harinya sejumlah guruya datang ke rumah Dima. Ibundanya terkejut dan bertanya, “Ada apa dengan Dima?” mereka menjawab, dia ditangkap di pemukiman Karme Tzur.

Bocah Diadili Dalam Kerangkeng

Saat diadili, ibunda Ummu Rasyid melihat anaknya diborgol dalam sebuah kerangkeng dengan sepatu penuh debu dan cuaca dingin. Sang bunda menangis tak tahan melihat pemandangan yang tidak pernah dibayangkannya.

Sanga bunda mendekat berusaha memberikan selimut yang dibawanya namun pasukan Israel melarang. Ia bertanya kepada Dima apa yang dilakukan pasukan Israel kepadanya. Dima menjawab, “Pasukan Israel mengeselnya dalam sel gelap sepanjang malam dan memperlakukan dengan kasar.”

Sang bunda berusaha menenangkannya sebab ia masih kecil pasti akan bebas dari vonis. Namun bunda Ummu Rasyid kaget mendengar vonis bahwa Dima ditahan hingga 4,5 bulan. Kejam sungguh zionis penjajah. (ts/infopalestina/eramuslim.com)

Telusuri

Visitor

Flag Counter