YARMUK (al-Hisbah) - Terima kasih IS. Saya adalah saudara dari Syam, saya tidak akan takut dan saya akan memberitahu Anda tentang apa yang terjadi di kamp (Yarmuk) tidak peduli pada apapun, sementara para pria takut untuk berbicara.
Kami mendengar bentrokan, kami pikir rezim (Bashar al-Assad) menyerbu kamp, tetapi mereka mengatakan ISIS menyerang kita dan yang akan membantai Anda, wahai orang dari kamp?? ISIS adalah agen "Israel" dan rezim, melarikan dirilah dari rumah Anda, kita tidak bisa melawan mereka, mereka banyak sekali!
Kami sangat takut dan kami tidak bisa melarikan diri sehingga kita sembunyi di rumah dan kami menangis. Saudara kami ber-Do'a semoga Allah melindungi kami.
Beberapa waktu setelah terjadi bentrokan, kami mengintip dibalik jendela. Ada mobil dengan bendera hitam dan laki-laki besar dengan pakaian hitam, jenggot panjang, rambut penuh senjata dan sangat menakutkan. Dia bertanya : "Apakah ada keluarga di sini?"
Kami pikir mereka akan membantai kami, lalu tetangga kita yang Syeikh (entah itu Imam atau hanya seorang tua) pergi dan berbicara dengan mereka. Kemudian mereka memberinya sebuah kotak dan kemudian ia mencium kepala mereka, maka dia mulai membimbing mereka dan memberitahu mereka yang mana rumah yang ada keluarga-nya.
Kami takut, kami pikir dia (tetangga tadi) adalah agen dan menuntun mereka untuk menyembelih kami. Mereka memasuki ruangan kami dan kami semua lelah serta khawatir. Sambil ber-Do'a, kami mengambil pisau dapur untuk melindungi diri jika mereka menerobos masuk. Itu adalah saat-saat yang sulit...
Tapi mereka mengetuk pelan, dan ibu saya membuka pintu setelah ragu-ragu dan dia sangat takut. Kami bersembunyi dan mendengarkan, mereka mengucapkan salam dan bertanya apakah ada laki-laki yang mereka dapat berbicara dengannya?
Ibu saya berkata tidak, sehingga mereka mengatakan padanya: "Oh ibu, kami adalah anak-anak Anda dari Daulah Islam, kami datang untuk membantu Anda dan membebaskan Anda dari pengkhianat. Kesinilah, ini adalah sebuah kotak kaleng, makanan dan juga tas ini."
Ibu berkata kepada mereka: "Saya menjual sebagian besar mebel saya, perhiasan saya, perhiasan putri saya. Saya menjualnya kepada FSA untuk mendapatkan beberapa makanan untuk anak saya dan sekarang kami hidup di atas genangan air dan puing-puing sambil menunggu kematian. Kami cuma punya sofa dan piyama ini jika Anda ingin, karena saya tidak memiliki uang atau perhiasan untuk membeli makanan ini."
Ketika ibu selesai, kami mendengar suara menangis. Kami mencoba untuk melihat dari bawah pintu dan kami melihat orang-orang besar yang kami takuti itu menangis tersedu-sedu, kami pun terkesima.
Setelah mereka berhenti menangis dan berkata: "Oh ibu, kami tidak ingin apa-apa dari Anda, kami adalah Daulah Islam, kami datang untuk mengembalikan Izzah (kemuliaan) kepada kaum Muslimin, untuk membantu dan melayani mereka dan tidak untuk mengambil keuntungan dari mereka atau membunuh mereka. Jika ada yang ibu butuhkan bilang saja: obat-obatan, susu bayi dan lain-lain, maka kami akan melayani Anda."
Kami pikir kami bermimpi dan kami tidak percaya, ibu kami menangis dan men-Do'akan mereka. Kami juga menangis, saya tidak tahu kenapa. Entah karena rezim telah mematikan Islam di lingkungan kami dan orang-orang Daulah Islam kembali menghidupkannya, sehingga Islam kembali hidup, atau mungkin karena ini adalah Akhlaq yang langka pada saat ini, atau mungkin juga karena rezim dan seluruh dunia telah tidak punya sifat kemanusiaan bagi kami di lingkungan kami dan manusia di kamp ini sudah tidak memiliki nurani, atau mungkin juga karena Allah mengirimkan orang-orang Daulah Islam untuk menyelamatkan kami dari kematian tiba-tiba...
Untuk pertama kalinya dalam dua tahun, seseorang mengetuk pintu kami dan memberi kami makanan dan menanyakan kami dengan sopan jika kami kekurangan sesuatu. Laki-laki dari Daulah Islam itu mengingatkan saya dari para pemuda revolusi yang terpuji di awal ketika orang-orang dari Humus datang kepada kami, bagaimana mereka (pemuda revolusi) saat itu mencarikan dari tempat ke tempat untuk menyediakan kami makanan, pakaian dan rumah-rumah.
Tapi sekarang setelah apa yang terjadi pada kamp dan bagaimana para pencuri serta agen-agen rezim menjadi penjahat, saya katakan semoga Allah memberikan kemenangan pada Daulah Islam dan menghinakan dan mengalahkan semua orang yang menentangnya.
Kami marah karena hanya lima menit setelah laki-laki Daulah Islam itu meninggalkan kami, helikopter rezim menghantam mereka dengan bom-bom barel yang menghancurkan bangunan-bangunan, rumah kami bergetar dan hendak runtuh tetapi segala puji bagi Allah, orang-orang Daulah Islam keluar dari puing-puing seolah tidak ada yang terjadi pada mereka. Mungkin salah satu dari mereka terluka, mereka baru saja menyelesaikan perjalanan mereka.
Ini adalah pesan saya untuk Arab dan Muslim, khususnya Syaikh Adnad al-Ar'ur dan raja KSA : Kami adalah anak perempuan Arab Sunni, kami telah berada di kamp ini selama dua tahun, berbulan-bulan hidup diatas air. Air yang kami minum tanpa dimasak, dimana kedewasaan Anda dan ksatria Anda?! Apa yang Anda berikan pada kami oh Syaikh Ar'ur? Kelompok Zahran (Jaisy al-Islam) berbicara atas nama Anda dan mereka menghancurkan tempat ini.. Semoga Allah berurusan dengan Anda para penindas!
Dan jika kalian memperingatkan kami dari ISIS dan membuat kami takut, maka saya, saudara saya dan ibu saya, kami semua adalah ISIS sekarang!
Dan apakah setiap orang Suriah jujur?? Yang akan segera berurusan dengan ISIS, maka dia akan menjadi ISIS juga! [OJA]
Sumber : Situs resmi Jama'ah Ansharut Tauhid (JAT)
Kami mendengar bentrokan, kami pikir rezim (Bashar al-Assad) menyerbu kamp, tetapi mereka mengatakan ISIS menyerang kita dan yang akan membantai Anda, wahai orang dari kamp?? ISIS adalah agen "Israel" dan rezim, melarikan dirilah dari rumah Anda, kita tidak bisa melawan mereka, mereka banyak sekali!
Kami sangat takut dan kami tidak bisa melarikan diri sehingga kita sembunyi di rumah dan kami menangis. Saudara kami ber-Do'a semoga Allah melindungi kami.
Beberapa waktu setelah terjadi bentrokan, kami mengintip dibalik jendela. Ada mobil dengan bendera hitam dan laki-laki besar dengan pakaian hitam, jenggot panjang, rambut penuh senjata dan sangat menakutkan. Dia bertanya : "Apakah ada keluarga di sini?"
Kami pikir mereka akan membantai kami, lalu tetangga kita yang Syeikh (entah itu Imam atau hanya seorang tua) pergi dan berbicara dengan mereka. Kemudian mereka memberinya sebuah kotak dan kemudian ia mencium kepala mereka, maka dia mulai membimbing mereka dan memberitahu mereka yang mana rumah yang ada keluarga-nya.
Kami takut, kami pikir dia (tetangga tadi) adalah agen dan menuntun mereka untuk menyembelih kami. Mereka memasuki ruangan kami dan kami semua lelah serta khawatir. Sambil ber-Do'a, kami mengambil pisau dapur untuk melindungi diri jika mereka menerobos masuk. Itu adalah saat-saat yang sulit...
Tapi mereka mengetuk pelan, dan ibu saya membuka pintu setelah ragu-ragu dan dia sangat takut. Kami bersembunyi dan mendengarkan, mereka mengucapkan salam dan bertanya apakah ada laki-laki yang mereka dapat berbicara dengannya?
Ibu saya berkata tidak, sehingga mereka mengatakan padanya: "Oh ibu, kami adalah anak-anak Anda dari Daulah Islam, kami datang untuk membantu Anda dan membebaskan Anda dari pengkhianat. Kesinilah, ini adalah sebuah kotak kaleng, makanan dan juga tas ini."
Ibu berkata kepada mereka: "Saya menjual sebagian besar mebel saya, perhiasan saya, perhiasan putri saya. Saya menjualnya kepada FSA untuk mendapatkan beberapa makanan untuk anak saya dan sekarang kami hidup di atas genangan air dan puing-puing sambil menunggu kematian. Kami cuma punya sofa dan piyama ini jika Anda ingin, karena saya tidak memiliki uang atau perhiasan untuk membeli makanan ini."
Ketika ibu selesai, kami mendengar suara menangis. Kami mencoba untuk melihat dari bawah pintu dan kami melihat orang-orang besar yang kami takuti itu menangis tersedu-sedu, kami pun terkesima.
Setelah mereka berhenti menangis dan berkata: "Oh ibu, kami tidak ingin apa-apa dari Anda, kami adalah Daulah Islam, kami datang untuk mengembalikan Izzah (kemuliaan) kepada kaum Muslimin, untuk membantu dan melayani mereka dan tidak untuk mengambil keuntungan dari mereka atau membunuh mereka. Jika ada yang ibu butuhkan bilang saja: obat-obatan, susu bayi dan lain-lain, maka kami akan melayani Anda."
Kami pikir kami bermimpi dan kami tidak percaya, ibu kami menangis dan men-Do'akan mereka. Kami juga menangis, saya tidak tahu kenapa. Entah karena rezim telah mematikan Islam di lingkungan kami dan orang-orang Daulah Islam kembali menghidupkannya, sehingga Islam kembali hidup, atau mungkin karena ini adalah Akhlaq yang langka pada saat ini, atau mungkin juga karena rezim dan seluruh dunia telah tidak punya sifat kemanusiaan bagi kami di lingkungan kami dan manusia di kamp ini sudah tidak memiliki nurani, atau mungkin juga karena Allah mengirimkan orang-orang Daulah Islam untuk menyelamatkan kami dari kematian tiba-tiba...
Untuk pertama kalinya dalam dua tahun, seseorang mengetuk pintu kami dan memberi kami makanan dan menanyakan kami dengan sopan jika kami kekurangan sesuatu. Laki-laki dari Daulah Islam itu mengingatkan saya dari para pemuda revolusi yang terpuji di awal ketika orang-orang dari Humus datang kepada kami, bagaimana mereka (pemuda revolusi) saat itu mencarikan dari tempat ke tempat untuk menyediakan kami makanan, pakaian dan rumah-rumah.
Tapi sekarang setelah apa yang terjadi pada kamp dan bagaimana para pencuri serta agen-agen rezim menjadi penjahat, saya katakan semoga Allah memberikan kemenangan pada Daulah Islam dan menghinakan dan mengalahkan semua orang yang menentangnya.
Kami marah karena hanya lima menit setelah laki-laki Daulah Islam itu meninggalkan kami, helikopter rezim menghantam mereka dengan bom-bom barel yang menghancurkan bangunan-bangunan, rumah kami bergetar dan hendak runtuh tetapi segala puji bagi Allah, orang-orang Daulah Islam keluar dari puing-puing seolah tidak ada yang terjadi pada mereka. Mungkin salah satu dari mereka terluka, mereka baru saja menyelesaikan perjalanan mereka.
Ini adalah pesan saya untuk Arab dan Muslim, khususnya Syaikh Adnad al-Ar'ur dan raja KSA : Kami adalah anak perempuan Arab Sunni, kami telah berada di kamp ini selama dua tahun, berbulan-bulan hidup diatas air. Air yang kami minum tanpa dimasak, dimana kedewasaan Anda dan ksatria Anda?! Apa yang Anda berikan pada kami oh Syaikh Ar'ur? Kelompok Zahran (Jaisy al-Islam) berbicara atas nama Anda dan mereka menghancurkan tempat ini.. Semoga Allah berurusan dengan Anda para penindas!
Dan jika kalian memperingatkan kami dari ISIS dan membuat kami takut, maka saya, saudara saya dan ibu saya, kami semua adalah ISIS sekarang!
Dan apakah setiap orang Suriah jujur?? Yang akan segera berurusan dengan ISIS, maka dia akan menjadi ISIS juga! [OJA]
Sumber : Situs resmi Jama'ah Ansharut Tauhid (JAT)

0 komentar:
Posting Komentar